Cashback Rebate Dupoin $10/Lot otomatis ditransfer ke Akun Dompet anda setiap Close Order posisi trading



Harga Emas Makin Mendekati $3.000 di Tengah Sentimen Safe-Haven

 

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H1

Harga emas (XAU/USD) terus bergerak mendekati level tertinggi sepanjang masa setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi pada hari Kamis. Kenaikan ini dipicu oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebutkan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok masih mungkin terjadi. Di sisi lain, ketegangan geopolitik meningkat setelah Presiden Trump menyatakan bahwa Ukraina telah memulai perang dengan Rusia dan mengisyaratkan bahwa sudah saatnya AS mendapatkan kompensasi atas semua pendanaan yang telah diberikan.

Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish pada XAUUSD kembali menguat. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga $2.954. Namun, jika terjadi reversal, harga berpotensi turun hingga $2.924 sebagai target terdekat.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Pasar ekuitas global mengalami tekanan pada hari Kamis, sementara harga emas melonjak. Peristiwa ini menandai satu bulan sejak kembalinya Presiden AS Donald Trump ke Gedung Putih dan lima tahun sejak pandemi COVID-19 mengguncang pasar dunia. Emas semakin mendekati level $3.000 per ons seiring kekhawatiran bahwa Trump akan memicu perang dagang global yang baru.

Emas batangan mencatat rekor tertinggi ke-10 tahun ini, didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah ancaman tarif perdagangan. Sementara itu, laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat secara moderat, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih tetap kuat pada Februari. Belum ada tanda-tanda dampak signifikan dari pemangkasan anggaran besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Trump terhadap perekonomian.

XAUUSD dan Faktor Geopolitik

Risiko geopolitik dan kebijakan perdagangan AS mendukung prospek bullish emas dalam jangka panjang. Harga emas bertahan di kisaran $2.900 pada hari Selasa dan kembali pulih di atas level tersebut setelah mengalami penurunan hampir 1,5% pada hari Jumat.

Namun, perlu dicatat bahwa pasar obligasi AS tutup pada hari Senin karena libur bank Hari Presiden. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan berita terbaru terkait konflik Ukraina serta kemungkinan pengumuman baru terkait tarif perdagangan.

Akhir pekan lalu diwarnai dengan perkembangan geopolitik yang signifikan. Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Arab Saudi untuk membahas perdamaian di Ukraina. Namun, pertemuan ini tidak melibatkan Ukraina maupun Eropa, sementara para pejabat AS dan Rusia sudah dalam perjalanan menuju lokasi perundingan.

Pada hari Jumat lalu, emas mengalami penurunan terbesar sejak 18 Desember. Namun, prospek logam mulia ini tetap positif di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan AS yang bertujuan mempersempit defisit neraca perdagangan.

Data Ekonomi AS dan Dampaknya pada Emas

Data ekonomi AS yang dirilis minggu lalu menunjukkan hasil yang bervariasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, sementara data Penjualan Ritel mengecewakan investor. Hal ini mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan mempertimbangkan kebijakan pelonggaran lebih lanjut.

Pejabat The Fed tetap berhati-hati karena inflasi masih berada di atas target 2%. Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah berada dalam posisi yang baik dan perlu dipertahankan dalam jangka pendek. Ia juga menekankan bahwa pasar tenaga kerja masih solid, sehingga fokus utama tetap pada upaya menekan inflasi.

Di sisi lain, Gubernur The Fed Michelle Bowman menyatakan optimisme bahwa inflasi akan menurun, meskipun ia tetap mengakui adanya risiko kenaikan harga.

Minggu ini, agenda ekonomi AS akan menampilkan lebih banyak pernyataan dari pejabat The Fed, data sektor perumahan, risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), laporan klaim tunjangan pengangguran awal, serta data akhir Indeks Manajer Pembelian (IMP) Global S&P untuk bulan Februari.

Sentimen safe-haven yang kuat terus mendukung pergerakan harga emas menuju level $3.000 per ons. Faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap penguatan emas meliputi meningkatnya ketegangan geopolitik, kebijakan perdagangan AS, serta prospek kebijakan moneter The Fed. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan berita ekonomi dan geopolitik guna mengantisipasi potensi pergerakan harga emas selanjutnya.

Share:

Popular Posts