Pada Senin, 13 Januari, harga emas (XAU/USD) terpantau melemah tipis di kisaran $2.690 saat sesi Asia dimulai. Penurunan ini terjadi akibat penguatan dolar AS yang lebih kuat dari ekspektasi, didorong oleh data Non-Farm Payroll (NFP) AS yang dirilis pekan lalu. Namun, pelemahan emas tertahan oleh ketidakpastian terkait kebijakan Presiden terpilih Donald Trump serta meningkatnya risiko geopolitik global.
Analisis Teknikal XAU/USD
Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average di timeframe H1, tren bullish masih mendominasi pergerakan harga XAUUSD. Proyeksi harga emas hari ini diperkirakan dapat mencapai $2.701, namun jika terjadi reversal, harga bisa turun hingga target terdekat di $2.675.
Faktor Pendukung dan Risiko Global
Harga emas mendapatkan dukungan dari meningkatnya risiko geopolitik global, termasuk:
- Ketegangan yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina.
- Konflik di Timur Tengah, seperti serangan Israel di Gaza dan laporan serangan di Lebanon selatan.
Ketegangan ini mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven. Selain itu, ketidakpastian kebijakan Donald Trump menjelang pelantikannya juga menjadi faktor yang menopang harga emas, meskipun dolar AS tetap dalam tren bullish.
Dampak Data NFP AS pada XAU/USD
Pada hari Jumat sebelumnya, data NFP AS yang lebih kuat dari perkiraan mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan Federal Reserve. Data ini membuat pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 30 basis poin tahun ini, lebih rendah dari prediksi awal sebesar 45 basis poin. Ekspektasi ini memberikan tekanan tambahan pada emas, mengingat logam mulia tidak memberikan imbal hasil.
Selain itu, pejabat The Fed mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk waktu yang lama hingga inflasi benar-benar terkendali. Namun, meskipun prospek penurunan suku bunga lebih lambat, momentum bullish emas tetap terjaga, didukung oleh faktor risiko global.
Harga emas saat ini diperdagangkan dalam tren bullish dengan potensi kenaikan menuju $2.701. Namun, tekanan dari dolar AS dan ekspektasi kebijakan Federal Reserve dapat membatasi ruang kenaikan harga. Tetap waspadai risiko geopolitik global yang dapat meningkatkan volatilitas pasar dan permintaan terhadap emas.