XAU/USD | GOLD
Pada awal sesi Asia hari Kamis (2/1), harga emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan kenaikan tipis di sekitar $2.625, setelah dua hari mengalami tekanan di tengah volume perdagangan yang relatif tipis. Kinerja harga emas tahun ini mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 27%, menjadikannya sebagai performa tahunan terbaik sejak 2010. Faktor utama yang mendorong rally harga emas ini adalah pembelian besar-besaran oleh bank sentral, ketegangan geopolitik yang meningkat, serta kebijakan pelonggaran moneter yang diterapkan oleh bank-bank sentral utama.
Berdasarkan analisis teknikal, tren bullish pada harga emas semakin menguat, didorong oleh pola candlestick yang positif dan indikator Moving Average yang memperlihatkan arah yang jelas. Harga emas berpotensi naik menuju level $2.650. Namun, jika terjadi reversal, penurunan terdekat bisa mencapai $2.609, memberikan area potensi keuntungan maupun risiko bagi para trader.
Faktor Pendorong Permintaan Emas
Ketidakpastian geopolitik terus menjadi salah satu faktor utama yang mendukung permintaan terhadap emas. Konflik yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta ketidakpastian politik dari kebijakan pemerintahan AS, menjadi katalis positif bagi logam mulia ini. Sentimen "safe-haven" terus meningkat, terutama di tengah kekhawatiran global terkait potensi konflik perdagangan akibat kebijakan tarif dan langkah-langkah perdagangan yang lebih agresif.
Dampak Kebijakan The Fed terhadap Emas
Di sisi lain, sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed) terhadap kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut memberikan tekanan pada harga emas. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa bank sentral AS akan mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap kebijakan moneter, terutama setelah penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember. Hal ini diperkirakan akan memberikan dukungan pada dolar AS (Greenback), yang pada gilirannya dapat membatasi potensi kenaikan harga emas.
Peran Bank Sentral dalam Kenaikan Harga Emas
Selain itu, peningkatan permintaan emas dari bank sentral global juga memberikan dukungan kuat terhadap harga logam mulia ini. Berdasarkan survei dari World Gold Council, bank sentral besar diperkirakan akan terus membeli emas dalam jumlah signifikan selama 12 bulan ke depan untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka. Langkah ini memberikan tambahan kekuatan terhadap proyeksi kenaikan harga emas ke depan.
Pengaruh Data Ekonomi AS
Rilis data ekonomi dari Amerika Serikat juga akan mempengaruhi pergerakan harga emas. Data Klaim Pengangguran Awal mingguan pada hari Kamis dan Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur S&P Global AS pada hari Jumat akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kondisi ekonomi AS. Jika data tenaga kerja menunjukkan pelemahan, hal ini dapat memberikan dukungan tambahan bagi harga emas sebagai aset safe-haven.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, harga emas (XAU/USD) memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish di awal tahun 2025, didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang mendukung. Ketidakpastian geopolitik, permintaan yang kuat dari bank sentral, serta sentimen penghindaran risiko tetap menjadi pendorong utama pergerakan harga emas. Sebagai instrumen investasi, emas masih menarik untuk dipertimbangkan di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.
Proyeksi Harga:
- Potensi Kenaikan: $2.650
- Target Penurunan (Jika terjadi reversal): $2.609
Jaga keputusan trading Anda dengan mempertimbangkan analisis teknikal dan fundamental untuk memanfaatkan peluang yang ada pada pergerakan harga emas ini.